Jakarta; (Sinar Papua)Eksternal Relation UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono
memaparkan data jumlah imigran gelap yang berada di Indonesia terus
meningkat dan kini telah mencapai 5.732 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 4.552 adalah pengungsi dan pencari suaka.
Kemudian sebanyak 20 persen di antaranya kini tersebar di 13 rumah
detensi (rundenim) di Indonesia.
“Jumlah total imigran gelap sebanyak 5.732. Dari tahun ke tahun,
jumlah imigran gelap yang masuk ke Indonesia cenderung meningkat. Tapi,
jumlah itu masih tetap yang terkecil di antara negara-negara Asia,” kata
Mitra di Kuta, Bali, belum lama ini seperti dilansir metrotvnews.com.
Jika mengacu pada data, tahun 2008 imigran gelap yang datang ke
Indonesia hanya 389 orang saja. Satu tahun kemudian, tepatnya tahun
2009, jumlahnya melonjak drastis menjadi 3.230 orang atau naik lebih
dari 800 persen.
Setelah itu tahun 2010, jumlah imigran gelap kembali naik meski tak
signifikan menjadi 3.905 orang. Dan tahun 2011 jumlahnya kembali naik
drastis sebanyak 4.052 orang.
Sedangkan pencari suaka terbesar ditempati Afghanistan yang berjumlah
59 persen, disusul Iran 9 persen, Pakistan 6 persen, sisanya Irak,
Myanmar, Sri Lanka, dan Somalia.
Mitra memastikan sudah tak ada lagi warga negara Timor Leste yang
menjadi pengungsi di Indonesia. Sebabnya, antara Pemerintah Indonesia
dan Timor Leste telah menyelesaikan persoalan tersebut.
Sumber: Ucanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar