Selasa, 19 Juni 2012

Menko Polhukam Bantah Ada Pelanggaran HAM dalam Penembakan MT di Papua

Jakarta Menko Polhukam Djoko Suyanto enggan menanggapi rilis KontraS yang menyatakan adanya tindak pelanggaran HAM dalam insiden penembakan MT di Waena, Papua. Dia lebih berpegang pada laporan petugas yang langsung berada di lapangan pada saat kejadian.

"Petugas di lapangan yang lebih saya percayai. Mereka tahu apa yang diperbuat dan terjadi," ujar Djoko di VVIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (15/6/2012).

"KontraS kan tidak di lapangan. Apakah pada waktu itu KontraS ada di tempat? Saya pastikan tidak," sambung mantan Panglima TNI ini.

Djoko percaya para petugas yang di lapangan tidak berbuat di luar kepatutan ketika menangkap MT. Penangkapan terhadap para pihak yang diduga melakukan aksi teror penembakan gelap yang tewaskan beberapa orang di Papua itu telah dilakukan sesuai apa yang menjadi peraturan.

"Buktinya itu tiga orang yang lebih dahulu ditangkap kan baik-baik saja. Mereka tidak ditembak sebab tidak melakukan perlawanan," ujar Djoko.

Dia menyakini para petugas yang menangkap MT juga tidak gegabah asal tembak. Penembakan terpaksa dilakukan sebab MT yang punya senjata api melakukan perlawanan dengan menembaki para petugas.

"Awalnya dia dilumpuhkan, karena terus melawan akhirnya ditembak. Apa gak pernah lihat film? Kalau penjahatnya melawan ya harus ditembak," papar Djoko sembari memberikan ilustrasi.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa prosedur penangkapan pelaku tindak kriminal seperti demikian berlaku di semua tempat. Baik di Surabaya, Medan, dan bahkan kota-kota lain di dunia serta bagi tindak kriminal apa pun juga.

"Juga soal bakar-bakar rumah dan mobil. Di daerah lain juga kejadian begitu pernah ada. Hanya karena terjadinya di Papua, lalu merembet ke lain-lain soal," sambung Djoko.

Namun demikian Djoko tegaskan tidak menganggap kecil apa yang terjadi di Waena, Papua. Namun dia berharap semua pihak lebih fair dalam melihat fakta kejadian dan masyarakat tak begitu saja percayai isu-isu tentang Papua dari pihak yang tidak memahami Papua.

"Yang ditangkap dan ditembak ini pelaku tindak kejahatan. Apa yang kita lakukan adalah untuk penegakan hukum," tegas Djoko.

(lh/mpr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar