Ilustrasi: Apoteker di ruang obat Puskesmas Tanjung Duren Selatan, Jakarta, mempersiapkan pelayanan gratis obat gatal. |
Dirjen Bina Gizi Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Slamet Riyadi menyebutkan, keenam kabupaten itu adalah Biak Numfor dengan dana bantuan sebesar Rp 4,6 miliar, Jayawijaya Rp 3,3 miliar, Mamberamo Tengah Rp 1,1 miliar, Lanny Jaya Rp 2,78 miliar, Nduga Rp 2,2 miliar, dan Deiyai Rp 2,2 miliar.
"Dana tersebut semestinya digunakan antara lain untuk mendukung pelaksanaan program posyandu, pemberian gizi tambahan, serta penyuluhan. Masing-masing Puskesmas di kabupaten itu mendapat anggaran sebesar Rp 250 juta," tutur Slamet, Senin (6/8/2012) di Jayapura, Papua.
Sayangnya, dana itu hingga kini sama sekali belum terserap sepeser pun. Di Papua dari total dana bantuan sebesar Rp 86 miliar untuk puskesmas-puskesmas, hingga saat ini hanya terserap Rp 24 miliar, atau sebesar 27,78 persen. Menurut Slamet seharusnya dana yang terserap sudah mencapai 50 persen.
Kepala Dinas Provinsi Papua dr Josef Rinta mengatakan, sulitnya akses ke ibukota seperti di Lanny Jaya diduga menjadi salah satu penyebab dana itu tidak dapat diakses. Namun, ia juga tidak menampik kemungkinan ketiadaan tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas menjadi kendala lain.
Selain itu, belum adanya kepastian kepemimpinan definitif di beberapa kabupaten juga menjadi hambatan lainnya.
Sumber: KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar