Putri Nere |
JAKARTA, (Rasudofm) -- Meski lahir dan besar di Pulau
Jawa, hati Putri Nere (26) rupanya tidak pernah bisa jauh dari Papua,
tanah kelahiran ayahnya, Rully Nere, pesepak bola era 1980-an.
Keindahan alam tanah Papua menyita hatinya. Saat membintangi film Di Timur Matahari garapan sutradara Ari Sihasale, Puteri Papua 2005 itu mengatakan, betapa ia menikmati surga kecil tersebut.
Di
sisi lain, ia juga prihatin karena terbatasnya pelayanan pendidikan
dan kesehatan di Papua. Tak hanya itu, menurut Putri, persepsi orang
tentang Papua sebagai wilayah yang sarat konflik juga membuat dia sedih.
”Papua tidak demikian. Orang Papua itu suka hidup damai,” kata gadis bernama lengkap Augusthine Ariella Nere itu.
Dalam
tradisi Papua, para ketua adat, ondoafi atau kepala suku, ujar Putri,
tak hanya menempati posisi penting, tetapi juga mempunyai peran utama
dalam relasi sosial mereka.
Kuatnya posisi adat dalam kehidupan masyarakat Papua memberi pelajaran berharga bagi Putri yang juga Duta Transmigrasi itu.
”Di Papua, kita tra
(tak) bisa pakai cara keras atau datang sembarang saja. Kitong (kita)
harus duduk bicara dengan dorang pu (pemimpin mereka), ondoafi atau
tua-tua adat tho,” kata Putri dalam logat Papua.
Bagaimana Putri bisa berbicara dengan logat Papua yang kental? ”Iya, tho... (iya, bisalah),” kata Putri tersenyum. (JOS)
Sumber : Kompas Cetak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar