Pembungkus kelamin pria tradisional Papua di Pasar Hamadi, Jayapura (Afif/detikTravel) |
Koteka adalah ciri khas dari Papua. Ini adalah pembungkus kelamin pria tradisional yang masih dipakai oleh beberapa suku di sana, seperti Suku Dani. Nah, bagi Anda yang ingin melihat koteka dari dekat dan memilikinya, datang saja ke Pasar Hamadi, Jayapura.
detikTravel dan tim Dream Destination Papua berkesempatan datang ke pasar ini pada Minggu (30/12/2012). Pasar ini terletak di Kota Jayapura dan menjadi tempat berburu oleh-oleh para traveler. Segala jenis suvenir etnik Papua dapat Anda temukan di sini, termasuk pembungkus kelamin tradisional pria, koteka.
Sepanjang Pasar Hamadi, Anda dapat datang ke toko-toko suvenirnya berjejer rapi. Sangat mudah untuk menemukannya. Uniknya, kebanyakan toko-toko tersebut memajang koteka di bagian depannya. Bentuknya pun beragam, wow!
Koteka terbuat dari buah labu yang telah melalui beberapa proses pengolahan dan pengeringan. Labu-labu tersebut tumbuh di atas rumah-rumah Hanoi, rumah adat suku-suku di wilayah pegunungan Papua. Labunya pun berbentuk lonjong panjang, ukurannya juga beragam.
Bagaimana cara membuat koteka? Labu yang telah dipetik akan dipotong salah satu ujungnya. Bagian yang dipotong itu memudahkan untuk mengeruk isi dalamnya. Bagian dalamnya inilah sebagai pembungkus kelamin pria. Lalu labu tersebut dipanaskan di atas bara api selama beberapa menit sampai gosong. Kemudian isi labu dibersihkan kembali dan dijemur selama beberapa hari, jadilah koteka.
Koteka pun memiliki banyak ukuran dan bentuk, tak hanya kerucut panjang. Ada yang berbentuk seperti tabung, hingga bergelombang seperti keris. Suka yang mana? Tergantung selera Anda.
Harga koteka yang ada di Pasar Hamadi ini berkisar, mulai dari Rp 20-300 ribu. Anda bisa memilih sendiri bentuk dan ukurannya. Yang memiliki bentuk panjang dan besar, biasanya dipatok ratusan ribu rupah. Jangan ragu untuk menawar di sini.
Selain koteka, berbagai suvenir etnik bertebaran di sini. Anda bisa membeli kalung dengan hiasan taring babi seharga Rp 50 ribu, lukisan kulit kayu asli masyarakat Sentani seharga Rp 50-300 ribu sesuai ukuran, gantungan kunci seharga puluhan ribu rupiah, noken mulai dari Rp 20 ribu, hingga topeng-topeng asli dari masyarakat Papua Nugini seharga Rp 500 ribu. Lengkap!
Tidak sulit untuk menemukan pasar ini saat Anda traveling ke Jayapura. Tanyakan pada warga sekitar, mereka akan menunjukan dengan jelas jalannya kepada Anda. Satu yang penting, jangan lupa membawa uang lebih untuk berbelanja di sini.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar