Senin, 09 Juli 2012

Melihat Proses Pembuatan Chocolate - Choco Papua

 Foto:bd-bintangpapua.com
Berita Daerah-Papua; (Sinar Papua)- Proses Pembuatan Chocolate dari tahap awalnya memang agak rumit, namun untuk  chocolate Papua bikinan Pak Made,  beda cara pengolahannya.  Pak Made mampu  membuat chocolate  asli Papua ini, mulai dari kampung, artinya  mulai dari minyak  daging buah Cacao yang diproses hingga menjadi chocolate melalui kurang lebih sepuluh  tahapan. Pak Made mampu membuat chocolate  dengan rasa khas, diproses secara alami tanpa bahan pengawet.
 
Proses pembuatan chocolate sendiri bisa dibuat secara tradisional   melalui proses sederhana, bisa juga melalui peralatan yang lebih spesifik,  demikian proses yang dipakai Pak Made, boleh dikatakan  menggunakan peralatan spesifik, karena tempat dimana dia bersama keempat pekerjanya mengolah biji  Cacao hingga menghasilkan minyak cacau dilakukan  dalam dapur khusus yang disebutnya  laboratorium. 
 
Pak Made mengatakan, chocolate bikinannya berasal dari buah cacau lokal Papua yang didatangkan dari Distrik Genyem,  Arso dan  distrik sekitar Kabupaten Jayapura. “ Tahap awal proses pengolahan biji cacau hingga menghasilkan chocolate kemasan, mula mula biji  cacau kita sangrai, lantas di masukan ke alat khusus, yaitu  mesin  pemisah daging buah dan kulit cacau,  setelah terpisah daging buah dan kulit,  berikut  cacau  melalui tahapan fres Oil,  sebuah tahapan  untuk menghasilkan minyak coklat yang berasal dari daging  buah cacau,   melalui pengilingan”.
 
“Proses pengilingan atau fres oil ini perharinya bisa menghasilkan 20 kilo cacau gilingan atau 26 kilo minyak esensial coklat, tahap berikut oil coklat hasil gilingan dimasukan kedalam open khusus dengan suku tertentu yang bertujuan menghasilkan asam lemak yang kisarannya 12. Asam lemak yang terkandung dalam oil coklat ini sanga bermanfaat sebagai suplemen, khusus untuk penyakit penyakit degeneratif”,  terang Made, peneliti biokimia Uncen  saat ditemui.
 
Peneliti dan penemu manfaat buah merah Papua  ini  menjelaskan, setelah dimasukan kedalam open khusus pemanas, maka proses ini merupakan proses akhir dari 10 tahapan proses pembuatan chocolate khas Papua bikinan Made Budi.
 
Oil coklat yang dimasukan kedalam open khusus merupakan oil coklat dengan  tekstur  yang  ringan sekali dari minyak  kelapa  atau minyak pada  umunya, sangat membantu penderita   tekanan darah  tinggi,  jantung, kolesterol dan bagi orang yang susah tidur, tetapi untuk orang susah tidur, diingatkan,  harus coklat asli  ya, ungkapnya.
 
Ia bercerita bila semua   proses pembuatan coklat bikinannya itu dipelajari secara otodidak, tidak belajar  khusus, atau ikut kursus  kata   peneliti  dan ahli gizi Uncen ini. Berkat paket alat yang dimilikinya, ia bersama empat karyawannya mampu menghasilkan coklat kemasan yang siap dikonsumsi.
 
Pak Made mengatakan,  dengan paket alat yang dimilikinya  itu, ia terus belajar berinovasi, semua karena latar belakang ilmu yang dimilikinya, Biokimia dan dia  sendiri adalah ilmuan dan peneliti biokimia. Lebih lanjut dikatakan, coklat sangat baik bagi kesehatan karena kandungan suplemen dan anti oksidannya,  untuk itu,  orang sangat dianjurkan makan 100 gram coklat setiap hari,   dengan komposisi, pagi dianjurkan mengkonsumsi 30 gram, siang 30 gram dan malam 40 gram.
 
Made mengatakan, bila produk chocolate hasil laboratoriumnya, tak dijual dipasaran, ia masih mengolah dan memasarkan chocolate bikinannya sendiri untuk dijual di Toko  chocolate Papua miliknya yang terletak dijalan Raya sentani. Coklat bikinan pak Made merupakan coklat asli Papua yang diambil dari alam Papua, diolah dengan sangat higienis hingga mengasilkan produk kemasan chocolate dengan rasa khas. Warga Kota Jayapura dapat membeli chocolate asli Papua dengan harga terendah Rp. 10. 000  dan harga maksimal Rp. 50.000.
 
Sumber:  es/ES/bd-bintangpapua.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar