![]() |
Foto:bd-bintangpapua.com |
Berita Daerah-Papua; (Sinar Papua)- Proses Pembuatan
Chocolate dari tahap awalnya memang agak rumit, namun untuk chocolate
Papua bikinan Pak Made, beda cara pengolahannya. Pak Made mampu
membuat chocolate asli Papua ini, mulai dari kampung, artinya mulai
dari minyak daging buah Cacao yang diproses hingga menjadi chocolate
melalui kurang lebih sepuluh tahapan. Pak Made mampu membuat chocolate
dengan rasa khas, diproses secara alami tanpa bahan pengawet.
Proses pembuatan chocolate sendiri bisa dibuat secara tradisional
melalui proses sederhana, bisa juga melalui peralatan yang lebih
spesifik, demikian proses yang dipakai Pak Made, boleh dikatakan
menggunakan peralatan spesifik, karena tempat dimana dia bersama
keempat pekerjanya mengolah biji Cacao hingga menghasilkan minyak cacau
dilakukan dalam dapur khusus yang disebutnya laboratorium.
Pak Made mengatakan, chocolate bikinannya berasal dari buah cacau
lokal Papua yang didatangkan dari Distrik Genyem, Arso dan distrik
sekitar Kabupaten Jayapura. “ Tahap awal proses pengolahan biji cacau
hingga menghasilkan chocolate kemasan, mula mula biji cacau kita
sangrai, lantas di masukan ke alat khusus, yaitu mesin pemisah daging
buah dan kulit cacau, setelah terpisah daging buah dan kulit, berikut
cacau melalui tahapan fres Oil, sebuah tahapan untuk menghasilkan
minyak coklat yang berasal dari daging buah cacau, melalui
pengilingan”.
“Proses pengilingan atau fres oil ini perharinya bisa menghasilkan
20 kilo cacau gilingan atau 26 kilo minyak esensial coklat, tahap
berikut oil coklat hasil gilingan dimasukan kedalam open khusus dengan
suku tertentu yang bertujuan menghasilkan asam lemak yang kisarannya 12.
Asam lemak yang terkandung dalam oil coklat ini sanga bermanfaat
sebagai suplemen, khusus untuk penyakit penyakit degeneratif”, terang
Made, peneliti biokimia Uncen saat ditemui.
Peneliti dan penemu manfaat buah merah Papua ini menjelaskan,
setelah dimasukan kedalam open khusus pemanas, maka proses ini merupakan
proses akhir dari 10 tahapan proses pembuatan chocolate khas Papua
bikinan Made Budi.
Oil coklat yang dimasukan kedalam open khusus merupakan oil coklat
dengan tekstur yang ringan sekali dari minyak kelapa atau minyak
pada umunya, sangat membantu penderita tekanan darah tinggi,
jantung, kolesterol dan bagi orang yang susah tidur, tetapi untuk orang
susah tidur, diingatkan, harus coklat asli ya, ungkapnya.
Ia bercerita bila semua proses pembuatan coklat bikinannya itu
dipelajari secara otodidak, tidak belajar khusus, atau ikut kursus
kata peneliti dan ahli gizi Uncen ini. Berkat paket alat yang
dimilikinya, ia bersama empat karyawannya mampu menghasilkan coklat
kemasan yang siap dikonsumsi.
Pak Made mengatakan, dengan paket alat yang dimilikinya itu, ia
terus belajar berinovasi, semua karena latar belakang ilmu yang
dimilikinya, Biokimia dan dia sendiri adalah ilmuan dan peneliti
biokimia. Lebih lanjut dikatakan, coklat sangat baik bagi kesehatan
karena kandungan suplemen dan anti oksidannya, untuk itu, orang sangat
dianjurkan makan 100 gram coklat setiap hari, dengan komposisi, pagi
dianjurkan mengkonsumsi 30 gram, siang 30 gram dan malam 40 gram.
Made mengatakan, bila produk chocolate hasil laboratoriumnya, tak
dijual dipasaran, ia masih mengolah dan memasarkan chocolate bikinannya
sendiri untuk dijual di Toko chocolate Papua miliknya yang terletak
dijalan Raya sentani. Coklat bikinan pak Made merupakan coklat asli
Papua yang diambil dari alam Papua, diolah dengan sangat higienis hingga
mengasilkan produk kemasan chocolate dengan rasa khas. Warga Kota
Jayapura dapat membeli chocolate asli Papua dengan harga terendah Rp.
10. 000 dan harga maksimal Rp. 50.000.
Sumber: es/ES/bd-bintangpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar