Senin, 23 Juli 2012

Pak Hanebora, Ayah Gunawan Ditodong Pistol Oleh Anggota Polisi Atas Nama Slamet Karisino

Nabire, (Sinar Papua)- Setelah peristiwa penanghancuran rumah Gunawan, aktifis Papua di Nabire, 20 Juli 2012, pukul 24.00, keesokan harinya, 21 Juli 2012, pukul 04.00, ayah dari Gunawan, Pak Hanebora, ditodong Pistol oleh seorang anggota Polisi atas nama Slamet Karisino. Tindakan ketidak manusiawian ini justru dilakukan oleh Pihak Kepolisian atas nama Slamet. Dan Slamet pun dalam menodong Pistol tersebut tidak sendirian, Ia memanggil 7 masyarakat Papua (suku Dani) bersamanya. Dari peristiwa tersebut, terlihat jelas bahwa Gunawan menjadi incaran. Selain itu, terlihat bahwa, scenario konflik hendak dibuat oleh Aparat di Nabire.

Keterangan lebih jelas datang dari Yones Douw, Aktifis Kemanusiaan Papua dalam komunikasi via selulernya “Sekelompok orang Papua yang diduga dipakai oleh TNI-Polri menyerang dan menghancurkan rumah SP Hanebora dan melukai gunawan, mengobrak-ngabrik seluruh barang yang ada di kamar-kamar”. Menurutnya lagi “bentuk pengobrak-abrikan itu hanya untuk mencari sesuatu”. Tandasnya “hal itu terlihat jelas dengan dibawalari sebuah leptop milik Gunawan, dan kemudian, pada pukul 04.00 WIT, anggota Polisi atas nama Slamet  Korisano datang dan menodong Pistol pada Pak Hanebora”. Menurut aktifis kemanusiaan ini, “Slamet terlihat lalulalang disekitar tempat kejadian pada pukul 24.00 – ±02.00 WIT dini hari. Dan ia ditegur oleh Pak Hanibora dengan berkata, kamu ini tugasnya untuk mengamankan, mengacaukan atau membuat provokator. Dan karena merasa ketahuan, Slamet pergi dan memanggil 7 masyarakat dani, dan kemudian pada pukul 04.00, datanglah Slamet dan 7 orang tersebut, dan dengan bahasa lantang, slamet berkata, di mana orang yang memakai kolor putih. Dan pak Hanebora berkata, pistol itu isi disarungkan. apa kamu mau agar anak-anak merampasnya. Kemudian Slamet mengeluarkan pistol dan menodong Pak Hanebora, tanpa alasan yang jelas”. Yones ketika memberikan keterangan, hanya mengawatirkan, seandainya ada provokator datang dan merampas Pistol milik slamet, maka semua aparat keamanan yang sedang menunggu dititik-titik tertentu datang dengan alasan perampasan senjata dan melakukan tembakan Burtal ke arah Pak Hanebora dan anak-anaknya yang lain, termaksud Gunawan. Karna sebelum peristiwa tersebut, beberapa anggota Polisi dan Intel lalu lalang di sekitar tempat peristiwa, dan yang lainnya berada di toko bukit barisan, menurut keterangan yang kami dapatkan langsung dari korban pasca peristiwa langsung.

Terkati peristiwa tersebut, ketika kami menghubungi Koordinator NAPAS via seluler, ia membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Koordinator NAPAS, Marthen Goo, “laporan yang kami dapat, sekitar jam 23.00 WIT, ada sekelompok yang diduga keras adalah anggota Polisi sedang minum bersama beberapa Masyarakat. Sementara jam 21.00 WIT, kendaraan di depan jalan rumah Gunawan Berisi (tidak seperti biasanya). Kemudian datang kelompok orang menghancurkan rumah gunawan, menghancurkan isi kamar gunawan, memotong gunawan dan membawa lari leptop Gunawan. Dan yang lebih aneh lagi, pukul 04.00 wit, Polisi datang dan menodong Ayah Gunawan. Sehingga itu sesungguhnya skenario yang dibuat oleh aparat untuk membunuh Gunawan karna dia aktifis Papua. Skenarionya hendak dibuat seperti Mako”. Lanjut Marthen, “ketika Slamet, yang menodong Pak Hanebora itu datang, ia meneriak, mana yang pakai kolor putih, dan yang memakai kolor putih adalah Gunawan. Namun Gunawan tetap tersembunyi, dan andai saat itu Gunawan kelihatan, kemungkinan besar Gunawan bias ditembak mati. Gunawan ditargetkan untuk dibunuh mati, namun ia selamat”.

Ironis jika semua aktifis Papua menjadi incaran untuk dilenyapkan.
 
Oleh: BIKO
 
Sumber:  National Papua Solidarty (NAPAS)
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar