National Papuan Solidarity (Napas) meminta agar mereka
dibebaskan. Koordinator Napas Marthen Goo mengatakan pihaknya mencatat
sedikitnya empat tahanan politik (tapol) maupun narapidana politik
(napol) mengalami sakit parah akibat perlakuan di penjara.
“Negara selama ini membiarkan kondisi para tapol tersebut menderita,” ujarnya, Rabu malam (8/8/2012).
Catatan Napas maupun Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
terdapat sekitar 40 tapol maupun napol di penjara saat ini. Empat orang
yang menderita itu adalah Ferdinand Pakage (mengalami penyiksaan hingga
buta permanen), Filep Karma (tumor usus), Jefrai Murip (menderita
stroke), Kanisius Murip (hilang ingatan).
“Negara membiarkan mereka menderita, para tapol itu ada yang sakit
stroke, buta permanen hingga hilang ingatan,” ujar Marthen dalam diskusi
'Kontroversi Tapol Papua'.
Napas juga mengatakan negara tak mau memberikan dana kepada Filep Karma
yang akan melakukan operasi di Jakarta berdasarkan rujukan rumah sakit
di Jayapura. Sehingga, paparnya, beban biaya tersebut seluruhnya
ditanggung oleh keluarga tapol.
Koordinator Jaringan Damai Papua Peter Neles Tebay
mengatakan masalah Papua tidak akan selesai dengan menangkapi para
masyarakat Papua yang menyampaikan aspirasi mereka. Menurutnya, yang
diperlukan adalah dialog antara Jakarta-Papua sebagai salah satu
solusinya.
Dia memaparkan selama ini para aktivis yang ditahan aparat keamanan
selalu dikenakan Pasal 106 KUHP tentang makar, padahal itu tak
menyelesaikan persoalan di provinsi tersebut. "Kalau pemerintah
menangkap semua warga Papua, penjara harus dibikin lebih luas dan
lebar," ujarnya. “Tapi itu apakah dapat menyelesaikan persoalan?"
Dahana Putra, perwakilan dari Dirjen HAM Kementerian
Hukum dan HAM mengatakan pemerintah terus melakukan pemajuan-pemajuan
HAM terkait dengan para tahanan di penjara-penjara.Terkait dengan para
tahanan di Papua, dia mengakui adanya kendala terbatasnya dana untuk
pengobatan para tahanan di penjara. “Kami berusaha semaksimal mungkin di
tengah keterbatasan anggaran”. (yus)
Sumber: bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar