Jakarta--Tidak pernah sekalipun orang Papua diterima sebagai bagian dari
rakyat Indonesia. Tidak ada jaminan warga Papua masih..
menginginkan menjadi bagian dari Indonesia.
"Tidak pernah orang Papua diterima sebagai bagian dari rakyat
Indonesia. Warga Papua dianggap sebagai binatang. Saya tidak jamin,
warga Papua masih menginginkan jadi bagian Indonesia. Lihat saja,
bagaimana orang Papua ditembak atau dibunuh," Pendeta Socrates Sofyan
Yoman
Menurut Socrates aparat keamanan telah gagal
melindungi rakyat Papua. Bahkan aparat keamanan telah menjadi bagian
dari kekerasan terhadap rakyat Papua. "Bagaimana tidak, orang Papua
ditembak, dibunuh. Itu akan menyebabkan kebencian rakyat Papua terhadap
pemerintah Indonesia. Siapapun yang diganggu akan melawan. Ini manusia,"
tegas Socrates.
Socrates mengingatkan, jika pemerintah Indonesia
tetap menggunakan kekerasan, rakyat Papua siap untuk merdeka. "Kami
selalu siap mendirikan negara Papua. Kami akan urus kemanusiaan dan
keadilan. Soal keinginan untuk merdeka itu karena kebijakan yang tidak
berpihak kepada manusia," tegas Socrates.
Dialog yang jujur
bermartabat menjadi solusi penyelesaian konflik Papua, kata Socrates.
Pasalnya, kekerasan tidak menyelesaikan masalah, kekeresan menghasilkan
kekerasan baru yang lebih keras lagi. "Yang terjadi di Papua kekerasan
dan kejahatan kemanusiaan. Pendekatan keamanan telah gagal. Alternatif
penyelesaian adalah dialog yang bermartabat untuk menyelesaikan Papua
secara komprehensif," kata Socrates.
Socrates menampik keras jika
dikatakan saat ini sudah dilakukan dialog pihak pemerintah dengan wakil
Papua. "Dialog tidak pernah ada dan belum pernah terjadi. Kalau ada,
kapan dan di mana, tolong tunjukkan. Wakil Papua belum pernah dilibatkan
dalam dialog dengan semangat yang setara," tegas Socrates.
Secara
khusus, Socrates mengapresiasi pernyataan politisi Partai Demokrat Ulil
Abshar Abdalla yang mengusulkan pelepasan Papua, dengan pertimbangan
tingginya biaya mempertahankan Papua. "Itu menunjukkan Ulil punya mata
hati, dan mata iman. Itu orang cerdas, hati nuraninya berfungsi, pikiran
sudah normal terhadap penderitaan warga papua," pungkas Pendeta
Socrates Sofyan Yoman.(snrp/you)
Sumber: suarabaptis.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar