Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Nanat Fatah Natsir mengutuk keras serangan biadab tentara Israel ke Palestina yang menyebabkan empat orang tewas.
"ICMI mengutuk keras Israel dan para pendukungnya. Kami menuntut Persatuan Bangsa-Bangsa untuk mengambil sikap dan bergerak untuk menunjukkan hati nuraninya," katanya melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu.
Mantan Rektor UIN Bandung itu mengatakan, Amerika Serikat sebagai negara yang berada di belakang Israel telah memberlakukan standar ganda dalam menerapkan hak asasi manusia.
Di satu sisi, Amerika Serikat gembar-gembor sebagai negara pelopor hak asasi manusia, tetapi di sisi lain membiarkan kekejaman Israel terhadap penduduk Palestina.
"Ribuan orang sipil telah meninggal di Palestina, masak Anda diam saja. Tunjukkan bahwa Anda sebagai kampiun hak asasi manusia. Masak HAM kok tebang pilih," kata Nanat merujuk pada Amerika Serikat.
AFP melaporkan, empat orang Palestina tewas dalam serangan baru Israel di Jalur Gaza, Jumat (16/11).
"Tiga warga mati syahid dalam serangan di kamp Maghazi dan mayat mereka dibawa ke Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa," kata Ashraf al-Qudra, dengan menambahkan bahwa seorang keempat tewas kemudian akibat serangan yang sama, lapor AFP.
Dia mengatakan serangan di Jalur Gaza saat itu ditujukan pada sebuah rumah dan dua dari mereka yang tewas adalah kakak-beradik. Tidak jelas apakah mereka warga sipil atau pejuang.
Dengan kematian keempat orang itu, jumlah korban tewas dalam kekerasan yang meletus sejak Rabu sore (14/11) menjadi 28 orang dan sedikitnya 270 orang cedera, kata beberapa pejabat Palestina.
Serangan itu berlangsung ketika gempuran-gempuran udara dilakukan di Kota Gaza, Khan Yunis pusat dan Rafah selatan.
Sejak Israel membunuh seorang pemimpin Hamas pada Rabu sore, roket-roket yang ditembakkan dari Gaza menewaskan tiga orang Israel dan mencederai 16 lain, kata polisi dan petugas medis.
Sumber: beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar