As; (sinar Papua)- Asing akan tetap melibatkan diri dengan urusan Papua. Itulah yang
menjadi perhatian Hariyadi Wirawan ketika diwawancarai itoday, Senin
(20/2).
“Asing terlibat karena persoalan Papua tidak pernah selesai” tutur pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, apa yang terjadi di Papua sekarang, jelas mengikuti
skenario kemerdekaan Kosovo, yang berhasil memerdekakan dirinya dengan
bantuan lembaga internasional. Hal ini terlihat dengan didaftarkannya
kemerdekaan Papua Barat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu lalu.
“Jika asing melihat masalah Papua sebagai sebuah isu internasional
yang hangat, dan menganggap Indonesia tidak peduli. Maka kesempatan
Papua untuk merdeka akan semakin besar” jelasnya.
Hariyadi mengingatkan, keberadaan AS di Darwin, Australia, walau
sebenarnya adalah untuk membendung Cina, tetapi jika masalah Papua
semakin memanas, dan memperoleh pengakuan lembaga internasional sebagai
sebuah negara merdeka, maka pangkalan AS di Darwin akan menjadi
pangkalan yang bersifat multifungsi.
“AS akan mengerahkan pasukannya di Darwin guna melindungi Papua, jika
Indonesia nantinya menolak kemerdekaan Papua yang disahkan PBB secara
sepihak” kata Hariyadi.
Apa yang dikatakan Hariyadi mengenai ancaman pangkalan AS di Darwin
memang tidak bisa dianggap enteng. Sebab posisi Darwin sangat untuk
mendukung posisi AS di ASEAN dan Laut Cina Selatan, atas Cina dan Rusia.
Tidak hanya itu, posisi Darwin juga memudahkan AS untuk mengirimkan
pasukannya dengan menggunakan kapal selam dan kapal induk, ke berbagai
belahan dunia, khususnya Asia Pasifik.
Bagi Hariyadi, alasan mengapa masalah Papua tidak pernah selesai,
karena pemerintah selalu menggunakan cara represif dengan menggunakan
kekuatan bersenjata. Sedangkan cara pendekatan lainnya kurang maksimal,
sebab tim yang dibentuk selalu saja tidak bekerja dengan semestinya.
Sumber: itoday.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar