![]() |
Foto: bd-bintangpapua.com |
Berita Daerah Papua; (Sinar Papua)-
Informasi adanya masyarakat yang mengungsi pasca penembakan Kepala
Kampung Sawiyatami, Johanes Yanupron, 1 Juli lalu, mendapat perhatian
dari Bupati Keerom, Yusuf Wally,SE.MM. Ia mengatakan, kalau benar ada
warga yang mengungsi, maka Pemda Keerom meminta agar warga yang
mengungsi kembali ke tempat tinggal masing-masing, karena di Keerom
tidak ada Operasi Militer, yang ada hanya operasi pengamanan wilayah
Perbatasan.
“Kami tentunya akan koordinasi dengan semua pihak agar masyarakat yang dikatakan mengungsi agar dapat kembali ke kampungnya masing-masing. Mari kita bersama-sama membangun Keerom agar maju, mandiri dan sejahtera,” harapnya saat ditemui, di Kantor DPRD Kabupaten Keerom, Jumat (5/7).
Selain itu Bupati Yusuf Waly juga meminta kepada semua komponen masyarakat agar jangan saling menyalahkan terkait dengan insiden penembakan terhadap Kepala Kampung Sawiyatami, Johanes Yanupron, Minggu, (1/7) lalu.
Dirinya juga menghimbau masyarakat agar insiden itu dijadikan sebagai pelajaran berharga agar senantiasa waspada, dan bekerjasama di dalam mengamankan wilayah lingkungan masing-masing, serta segera memberikan laporan kepada aparat keamanan jika mengetahui ada hal-hal yang mencurigakan.
Dan jika ada informasi, jangan menyembunyikannya, tapi saling memberikan informasi kepada sesamanya yang lain. “Mari kita kendalikan diri kita masing-masing, dan dekatkan diri selalu dengan Tuhan, karena Tuhan lah yang memelihara hidup kita. Tingkatkan kewaspadaan kita masing-masing, dan tingkatkan pula talisilahturahmi dan keakraban diantara kita,” ungkapnya
Menurutnya, umumnya daerah Keerom aman dan Pemda Keerom, TNI/Polri telah bekerja maksimal dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat, tapi kenyataannya ada niat jahat dari oknum tertentu untuk membuat masyarakat resah, sebagaimana insiden yang terjadi itu.
“Meskipun masih banyak dilihat Pos-Pos TNI maupun Polri,tapi tugas mereka yang banyak yang harus mengamankan wilayah Perbatasan RI-PNG. Terbatasnya jumlah personil dan titik-titik mana yang saat lengah, maka disitulah akan terjadi kecolongan dari apa yang tidak diinginkan, meskipun kita telah mengetahui tempat yang dianggap rawan dan kita tidik bisa memprediksi,” jelasnya.
Sumber: bk/BK/bd-bintangpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar