“Saya berterima kasih kepada Kapolda Papua yang telah menuduh saya melakukan penembakan, hingga mengakibatkan Jon (Johannes Yanupron, Red) meninggal dunia. Tapi ingat, dia itu anak saya, dan dia telah bertemu saya pada tanggal 29 Juni lalu. Jadi, apakah kami yang menembaknya?” kata Lambertus Peukikir saat dihubungi, Selasa (3/7) pukul 07.50 WIT.
Dikatakan, memang benar kelompoknya yang menembaki mobil Yonif 431. “Kami sudah mengendap sejak pukul 05.00 WIT pagi, Minggu (1/7). Saat Jon lewat di lokasi tersebut, kami menyuruhnya kembali ke rumahnya. Saat kembali itulah, dari jarak 100 meter tampak mobil Yonif 431 dan kami lakukan penembakan terhadap mobil. Seusai penembakan, kami kembali ke hutan,” tegasnya.
Dia mengaku kaget setelah di dalam hutan mendengar kabar bahwa John tewas. “Dia itu adik dan anak saya. Saya menolak jika disebut bahwa peluru yang menewaskan Jhon berasal dari kami. Kami masih mencari tahu peluru siapa sebenarnya yang mengenai Johanes Yanupron,” tandasnya.
Sebelumnya, seusai upacara HUT ke-66 Bhayangkara di Lapangan Brimob, Kotaraja, Jayapura, Senin (2/7), Kapolda Papua, Irjen Pol Drs BL Tobing menyampaikan keterangan bahwa Koordinator OPM, yang bermarkas di wilayah perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) Lambert Peukikir harus bertanggung jawab terkait aksi penembakan pada HUT OPM 1 Juli 2012, yang mengakibatkan tewasnya Yohanes Yanupron (33). Kapolda yang didampingi Penjabat Gubernur Papua Dr Drs H Syamsul Arief Rivai MS dan Pangdam XVII/Cenderawasih
Mayjen TNI Mohamad Erwin Syafitri menegaskan, pihaknya masih berupaya mendalami motif dibalik aksi penembakan tersebut. “Kami bersama TNI melakukan penyisiran di sekitar lokasi penembakan itu untuk mengungkap para pelaku. Sepanjang dia di wilayah hukum RI, kami akan proses sesuai,” ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat Papua agar tetap bersabar, karena tak mudah mengungkap kasus seperti itu. “Karena itu, TNI-Polri telah sepakat untuk segera meringkus para pelaku. Apabila dibiarkan kelompok ini akan terus berkembang,” katanya.
Disinggung tentang proyektil di lokasi penembakan, katanya, pihaknya sampai kini belum menemukan proyektil. “Bahkan , kami sudah berupaya mencari menggunakan alat deteksi logam untuk mengetahui jenis proyektil yang menembus tubuh korban. Kami belum tahu senjata apa yang digunakan, tapi patut diduga tak beda dengan aksi sesaat sebelum penembakan terhadap iring- iringan mobil Danyon 431 Kostrad Letkol (Inf) Indarto di Sawiyatami, Wembi, Keerom, Jayapura, Minggu kemarin,” ujarnya.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Mohamad Erwin Syafitri mengatakan, OPM yang diduga membuka markas di wilayah perbatasan RI- PNG telah menjadi target operasi TNI. Bahkan, TNI-Polri telah bertekad tak akan membiarkan mereka berkembang. “Selama ini, kami cukup intensif untuk menyikapinya. Selama mereka masih di wilayah NKRI, hukum akan ditegakkan bagi mereka. Kapasitas kami TNI sepenuhnya mendukung hal itu,” tegas Pangdam.
Gubernur Papua memohon kepada aparat TNI-Polri untuk mengusut tuntas aksi penembakan terhadap kepala desa tersebut. “Ini adalah negara hukum. Hukum itu harus ditegakkan. Itu juga merupakan bagian dari mengangkat harkat dan martabat rakyat Papua, karena hukum itu juga melindungi, baik langsung maupun tak langsung rakyat Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 1701 Jayapura, Letkol Inf Rano Tilaar saat dihubungi SP, Selasa pagi mengaku, pengejaran pelaku terus dilakukan. “Kami berhasil menemukan satu pucuk senjata rakitan dan slongsong peluru dengan jenis peluru dobolhop dan sebuah parang panjang,” katanya di Markas Kotif Yonif Linud 431/SSP.
Dikatakan, tampaknya, senjata rakitan yang ditemukan sama dengan video streaming Lamberth Pekikir. Dalam video tersebut, Lamberth Pekikir menyampaikan pidatonya dan sedang dikawal oleh anggotanya dengan bersenjatakan senjata rakitan, yang jenisnya sama dengan yang ditemukan pihak TNI. Letkol Inf Rano Tilaar juga menghadirkan barang bukti berupa senapan rakitan, sebilah parang, dan selongsong peluru, serta saksi-saksi. “Dugaan kuat, kelompok bersenjata itu adalah orangnya Lamberth Pekikir. Kami akan terus mengejar mereka,” katanya. [154]
Sumber: suarapembaruan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar