Sabtu, 06 Oktober 2012

Pangdam—Aktifis HAM Sepakati Tolak Kekerasan

Illustrasi
JAYAPURA – Di Hari Ulang Tahun-nya yang ke 67, Kodam XVII/Cenderawasih menggelar berbagai kegiatan, baik dalam bentuk sosial, olah raga maupun kegiatan lain yang puncaknya diperingati dengan upacara yang dirangkai dengan atraksi budaya dan berbagai atraksi lainnya.
Salah satu agenda yang sebelumnya diselenggarakan di Makodam XVII/Cenderawasih, adalah dialog antara Pangdam dengan para aktifis HAM, Rabu (3/10). Dalam pertemuan tersebut, menurut salah satu aktifis HAM, Mathius Murib yang turut hadir, tercapai satu kesepakatan.
“Hasil pertemuan kami dengan Pangdam VXII Cenderawasih (03/10/12) di kodam :  Sepakati kampanye Papua tanah damai dan tolak kekerasan,” ungkapnya dalam pres release yang diterima Bintang Papua, Rabu (3/10).
Kesepakatan berikutnya adalah akan memproses hukum setiap anggota TNI yang terlibat pada kasus kekerasan dan penyiksaan terhadap warga sipil.
Juga akan memberikan penyuluhan HAM bagi anggota TNI dan masyarakat sipil di Papua, meningkatkan kerja sama/bakti sosial bagi masyarakat terpencil, terus bangun komunikasi dan dialog menuju Papua tanah damai.
“TNI dituntut ikut mendorong reformasi, demokrasi dan HAM di tanah Papua, sesuai motto : Kasih dan damai itu indah,” ungkap pembela HAM, yang juga Direktur Baptis Voice Papua tersebut.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI M Erwin Syafitri, mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah audiensi rutin.
“Itu audiensi yang rutin, tidak ada kaitannya dengan ini (Raimuna),” ujarnya saat ditemui Wartawan usai upacara dan syukuran HUT TNI yang digelar bernuansa budaya dan atraksi serta parade (devile) pasukan TNI, Brimob, SAR, PNS dan siswa. Bahkan dengan tegas Pangdam menyatakan kesepakatan tersebut tidak ada. “Kita tidak pakai kesepakatan-kesepakatan ya, untuk apa kesepakatan. Apa ada tawar menawar,” tandasnya.
Terkait komitmen TNI menjaga Papua tanah damai, Pangdam menyatakan bahwa semua pihak pasti menginginkan selamanya Papua  menjadi tanah damai.
“Kita mengharapkan kapanpun Papua damai,” jelasnya.
Tentang usia TNI yang telah berusia 67 Tahun, menurut Pangdam diharapkan semakin profesional dalam menjalankan tugas yang diembannya.
Peringatannya HUT TNI ke-67 yang mengambil thema ‘Dengan dilandasi profesionalisme prajurit, TNI bersama segenap komponen bangsa siap menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI’, usai upacara, diwarnai atraksi 100 prajurit TNI yang masing-masing membawa satu bendera berukuran besar yang disusul dengan atraksi budaya.
Atraksi budaya yang membawa seluruh pengunjung pada nuansa wisata budaya tersebut adalah dengan penampilan tari saman dari aceh, yang disusul tari kecak dari Bali Nuansa Papua dan tarian khas Papua yang cukup dinamis, yaitu Yosim Pancar yang mengajak Gubernur, Pangdam dan sejumlah tamu undangan ikut menari Yospan.
Atraksi penanganan aksi one teror, yakni bagaimana kesiapan prajurit TNI menangani aksi terorisme menjadai atraksi yang cukup merarik perhatian pengunjung.
Yakni diawali dengan penurunan pasukan anti teror dari pesawat helikopter, yang kemudian menyergap teroris dalam suatu rumah. Dalam penyergapan tersebut, diwarnai peledakan bom sebanyak tiga kali, yang menghancurkan rumah yang menjadi sarang teroris.
Penyergapan teroris pun belum berakhir, karena dengan menggunakan kendaraan bus, teroris berusaha kabur, yang kemudian dengan cepat dikejar oleh pasukan anti teror yang berhasil melumpuhkan teroris dan menyelamatkan satu orang sandera.
Ataraksi berikutnya adalah aerodinamika atau manufer pesawat yang membawa tulisan ucapan selamat HUT TNI. Manufer pesawat tersebut menggunakan pesawat yang dikendalikan menggunakan remote kontrol.
Defile yang menggambarkan unsur-unsur yang dimiliki oleh Kodam XVII/Cenderawasih, Brimob, serta PNS, SAR, pramuka, pelajar, para penari, mengakhiri atraksi di lapangan, karena acara selanjutnya adalah penyerahan hadiah kepada pemenang lomba yang diselenggarakan Kodam XVII/Cenderawasih dan pemotongan tumpeng ulang tahun.
Pesta HUT TNI oleh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih yang dihadiri Penjabat Gubernur Papua, DR H Syamsul Arif  Rifai,MS tersebut, diakhiri dengan penampilan sejumlah artis ibukota Provinsi Papua yang menghanyutkan para prajurit untuk berjoget ria.(aj/don/l03)

Sumber: bintangpapua.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar